Kalap di Martapura : Rencana yang tak direncanakan



Setelah batal ke Sungai Apung Lok Baitan, saya pun kehilangan rencana untuk ikut teman-teman yang lain ke Martapura. Tapi pagi ini, setelah mendapat godaan maut yang MAHA DAHSYAT akhirnya saya memutuskan untuk ikut mereka berburu oleh-oleh khas Kalimantan Selatan menuju Martapura tepatnya di Komplek Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) dengan menumpang taksi (red : Angkot) dari penginapan kami di Landasan Ulin sekitar 20 menit.

Setibanya di  tempat yang dituju, Di pertokoan ini banyak souvenir yang ditawarkan dimulai dari kain sasirangan khas banjar yang tersohor, aneka perhiasan dari batu permata, hingga kaos dengan sablon khas Kalimantan Selatan. Saya yang niat hanya untuk sightseeing saja, malah  tergoda ikutan belanja.  Awalnya hanya melihat teman yang asik belanja, namun akhirnya saya membeli kain sasirangan untuk kedua orang tua yang rencana akan menghadiri wisuda dan kain sarung sebagai oleh-oleh untuk pembimbing tugas akhir *bukan nyogok loh ya*.

 Beberapa toko dan aneka souvenir yang diJAJAkannya (bang jaja kali :D)

Setelah berkeliling, tak lama saya melihat toko yang menjual souvenir yang cukup besar. Di dalamnya terdapat aneka  kreasi batu permata, dimulai dari kalung, cincin, gelang. Tiba-tiba muncul lah dalam ingatan tentang sebuah pesan yang selalu disampaikan oleh orang-orang disekitar sebelum melakukan perjalanan yaitu “jangan lupa oleh-olehnya ya” *gubraaakkk*. Kebetulan kondisi dompet ketika trip ini agak lumayan, akhirnya saya membelikan beberapa souvenir seperti kalung, gelang, tasbih, bros jilbab untuk kakak, adik, tante, teman kampus, adik kelas, tetangga, temannya tetangga, temannya teman, istrinya om, istrinya tetangga, istrinya kepala desa…. Eitsss cukup!! Harga yang ditawarkan pun cukup murah mulai dari belas ribuan hingga ratus ribuan. *gak mau sebut nominal ntar ketauan harga oleh-oleh yang saya kasih ke kerabat* lol

Aneka kerajinan batu permata warna-warni, cocok untuk emak-emak *lah gue?*

Sebenarnya masih ada tourism spot yang berkaitan dengan batu permata yaitu pertambangan batu permata yang tak jauh dengan pusat kota, kita bisa naik ojek kesana, namun setelah dipikir-pikir dan puas berkeliling, akhirnya kami cukupkan perjalanan kami hari itu karena harus mengejar pesawat menuju Jakarta pukul 14.45 WITA dan kami baru sadar ternyata banyak juga barang bawaan yang harus dibawa ke kabin *tepok jidat*. Awalnya gak ada rencana untuk berburu souvenir, malah jadi kalap di Martapura HAHAHA. Sebelum pulang, kami sempatkan berfoto-foto di beberapa monument yang merupakan ikon kota martapura yang berada di lapangan Komplek Pertokoan CBS.
Lapangan Cahaya Bumi Selamat, Martapura. Jakartaaaa, Here we come!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliner : Mencicipi Holat, Menu ala Raja Tapanuli Selatan

Air Terjun Pulau Mursala : Sensasi Dinginnya Mata Air Bertemu Asinnya Air Laut

Kalau ke Sibolga, Jangan Lewatkan "Mie Tek-Tek Borreg"