Solo-Jogja (23 June 2012)



Cerita kali ini merupakan lanjutan cerita saya sebelumnya di Museum Sangiran. Tiba di terminal Tirtonadi kami melanjutkan ke Pasar Klewer untuk hunting Batik Exciteeed :D, setelah tanya sana sini akhirnya saya ditunjukkan angkot warna kuning dengan kode 02 yang melewati klewer, tarif angkotnya cuma 5rb, saya turun di pasar klewer dan langsung berburu batik, batik di pasar klewer berkisar 20rb-Ratusan ribu tergantung ukuran dan bahan, dan akhirnya saya mendapatkan 5pcs batik utk ibu saya di Aceh dengan total harga 225rb. Setelah puas berburu batik,  saya pun janjian bertemu temen ketika di Pare (Kampung Inggris) yang kebetulan orang Solo di Keraton Solo yang hanya berkisar 500m dari Pasar Klewer, tapi setelah saya ke Keraton, ternyata temen saya itu masih agak lama menuju Keraton, dan saya memutuskan utk mencari makan dulu tapi sebelum meninggalkan keraton, tetap ya foto2 dulu :D.
ini muka udah gak pas banget *kasur mana kasur*
Saya memutuskan makan di warung jajanan di depan Pendopo Keraton, saya memesan soto kwali dan es campur, soto kwalinya lumayan mahal 10rb per porsi dan porsi nya sangat sedikit buat saya.. Ahhaha Es Campur disitu harganya cuma 5rb dengan isi kolang-kaling, susu, santan, cincau hitam dan nenas. Lumayan buat seger2.. Setelah makan, saya lanjutkan jalan-jalan kecil di depan pendopo dan melihat ada es dawet, saya langsung saja memesan 1 porsi dengan harga 3rb, cukup ekonomis bukan? Ehh lupa sama temen saya orang Solo tadi, ternyata pas dia dia telpon saya, saya salah sebut bahwa saya sedang di alun-alun, padahal saya sedang di endopo, maaf ya miss Butet dan miss Fanny yg telah membuat kalian pusing harus muter-muter.. Hehe
Akhirnya saya ketemu mereka dan ngobrol-ngobrol singkat tentang perjalanan mereka di Pare yang ternyata lumayan lama.. Hehe
Setelah lama cerita akhirnya saya pamit ke mereka utk melanjutkan perjalanan menuju Jogja, saya menumpang kereta Prameks ke Jogja dengan harga 10rb, tapi yang membuat saya galau adalah ketika mau ke jogja tapi bingung mau nginap dimana.. *halah-halah* :D
Dan dengan keberanian yang tinggi akhirnya diputuskan untuk mencari penginapan di Jogja, setelah tiba di St. Tugu, saya segera keluar stasiun menuju kawasan Sosrowijayan, yang merupakan kawasan penginapan murah di daerah strategis Jogya yaitu Malioboro. Setelah berputar-putar mencari penginapan yang pas (pas budget dan comfortable) akhirnya menemukan 1 penginapan yang sebenarnya bagian rumah warga yang disewakan untuk penginapan, harganya cukup murah yaitu 60rb per malam untuk 2 orang, jadi saya cukup membayar 30rb per malam.. hahaha murah banget kan dengan fasilitas Toilet diluar, Kipas angin dan kamar yang bersih bangeeettssssstoop *alay* :D. tapi satu hal yang PERLU DIINGAT, hati-hati disini banyak calo yang berkeliaran menawarkan kamar, dan pastinya harganya akan lebih mahal. Jadi usahakan nyari sendiri ya tanpa bantuan sang mas calo :p
Saya kemudian bersih-bersih diri dan malam pun makin larut, maka waktu yang paling pas buat menikmati angkringan Jogja di sepanjang jalan malioboro. Sungguh suasana yang jarang saya temukan di Bogor. Hehehe dan waktu telah menunjukkan pukul 02.00 saatnya kembali ke penginapan dan bersiap untuk hari esok, aaaaand next destination is BOROBUDUR !! see you there :D
Syahdunya suasana malam di Malioboro :D
Kantor Pos Jogja
tengah malam gini juga masih ada becak yang berkeliaran
gapura Sister Province Jogja-Kyoto
Vredeburg Fort @Night
Pasar Beringharjo, kalo malem disitu rame, berarti bukan manusia tuh hihihi



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliner : Mencicipi Holat, Menu ala Raja Tapanuli Selatan

Air Terjun Pulau Mursala : Sensasi Dinginnya Mata Air Bertemu Asinnya Air Laut

Kalau ke Sibolga, Jangan Lewatkan "Mie Tek-Tek Borreg"