DAY I : The Journey Start Here (22-23 June 2012)

Sunrise view dari dalam kereta
Perjalanan dimulai dari stasiun tanah abang, berangkat jam 7.40 dengan kereta Bengawan tujuan Solojebres, hampir saja saya ketinggalan kereta karena saya berangkat dari Ragunan dan bingung naik kendaraan apa ke st tanah abang, tapi alhamdulillah ya saya tidak ditinggal sama sang bengawan.. Hehe :)
Akhirnya tepat pukul 6.45 pagi nyampe juga di stasiun Solojebres, tempat yang pertama di cari adalah toilet, kebetulan ada toilet gratis disana, langsung saja meluncur kesana karena dari kemarin perut ini bermasalah terus, seperti ada yang ingin dikeluarkan *cukup* :D
Setelah beres-beres di toilet saatnya bergegas ke stasiun balapan, padahal tadi sebelum nyampe di St. Solojebres kereta saya melewati St. Balapan, atpi karena keretanya cuma numpang lewat jadi saya tidak bisa turun disana, mengapa tujuannya ke St. Balapan? Karena sebenarnya tujuan utama saya pagi itu adalah terminal Tirtonadi, tapi berdasarkan info yang saya dapet dari blog kalo sang penulis hanya berjalan kaki dari Balapan ke Tirtonado makanya saya memutuskan rute tersebut hehehe
Stasiun Solo Balapan, Kota Solo
Karena perut keroncongan, saya memutuskan untuk mencari makan terdekat, karena solo terkenal dengan nasi liwetnya dan saya juga belum pernah makan nasi liwet, jadilah sarapan saya kali ini judulnya sekalian wisata kuliner, dengan harga 7ribu saja saya dapet nasi liwet dengan ayam suwir, telur bullet, dengan sayur labu serta kuah + sambel yg menurut saya mantep banget dah, setelah perut full, saya lanjutkan berjalan menuju Tirtonadi, dengan bermodal tanya sana-sini akhirnya saya tiba juga di Tirtonadi (ternyata kalo jalan cuma 15 menit, lumayan buat save duit 3rb hehe) dari Tirtonadi saya menumpang bis RELA rute Solo-Purwodadi-Blora. Tujuan saya adalah Kelurahan Ngasem Desa Monggot Kec. Geyer, Kab. Grobogan.
Perjalanan hanya dilalui dalam 1 jam, diawal perjalanan para penumpang dihibur oleh 3 pengamen yang telah stay ternyata di kursi belakang bus (kaya mau konser aja ya :) ) para pengamen bernyanyi bergantian menghibur penumpang dan tiba pengamen kedua menyanyi, setelah selesai ia mengadahkan topi ke penumpang sebagai tanda memohon imbalan, namun ketika ia menyodorkan ke saya, saya tidak memberikannya uang karena kebetulan sedang tidak ada duit kecil di dompet *gaya* dan anehnya ia lama menyodorkan topinya sambil melototkan mata nya ke saya, haloo mas orang mau ngasih ya harus ikhlas jangan dipaksa juga (ngomong dalam hati), ternyata ia melakukan hal tersebut ke semua penumpang yang tidak memberikan uang kepadanya.
Dan kita lewatkan cerita tentang pengamen tadi, selama perjalanan pemandangan yang saya lihat banyak sawah, hutan jati dan yang bikin saya kaget, saya melihat gapura dengan tulisan 'Situs Sangiran' wah, saya pernah dengar tentang tempat ini bahwa  tempat ini adalah tempat ditemukannya 50% fosil peradaban manusia di bumi, dengan segera saya searching di mbah google dengan modal hape yang sudah low bat, ternyata sangiran juga masuk dalam warisan dunia UNESCO ke 595 (kalo gak salah), saya jadi semakin penasaran untuk kesana, tapi skip dulu ya (kalo mau cerita saya di Museum Sangiran klik disini). Akhirnya saya sampai juga di tujuan, dengan modal nanya lagi, akhirnya ketemu juga alamat yang dituju. Saya mau berterimakasih sama mas sutar, mbak laki dan perempuan, mbak kesti dan keluarga serta para penduduk yang welcome banget :)
Sebenarnya saya ke kampung ini membawa "misi" yang gak bisa saya ceritakan disini hehehe
lagi 'galau' susah banget dapet sinyal :p
Anak-anak yang lagi main-main sore
Makan lontong pecel bareng mbak kesti n family :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliner : Mencicipi Holat, Menu ala Raja Tapanuli Selatan

Air Terjun Pulau Mursala : Sensasi Dinginnya Mata Air Bertemu Asinnya Air Laut

Kalau ke Sibolga, Jangan Lewatkan "Mie Tek-Tek Borreg"